• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

ASI Lebih dari Sekadar Nutrisi: Perisai Ampuh Lawan Kebutaan Bayi Prematur!

img

Sebuah studi terbaru mengungkapkan manfaat luar biasa dari Air Susu Ibu (ASI) dalam mengurangi risiko Retinopathy of Prematurity (ROP) pada bayi prematur. ROP adalah penyakit mata yang dapat menyebabkan kebutaan dan sering menyerang bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 30 minggu, seperti yang dialami oleh penyanyi legendaris Stevie Wonder.

Penelitian menunjukkan bahwa bayi prematur yang mendapatkan ASI dari ibu mereka memiliki kemungkinan 46% hingga 90% lebih rendah untuk terkena ROP. Tingkat perlindungan ini bergantung pada jumlah ASI yang dikonsumsi dan tingkat keparahan ROP. Bahkan, bayi yang menerima kombinasi ASI dan susu formula memiliki risiko ROP parah yang berkurang hingga setengahnya dibandingkan dengan bayi yang hanya diberi susu formula.

ASI kaya akan antioksidan dan nutrisi penting, termasuk Docosahexaenoic Acid (DHA), inositol, dan vitamin E. Komponen-komponen ini membantu melawan stres oksidatif dan mengatur vascular endothelial growth factor (VEGF), protein yang terlibat dalam perkembangan ROP. Asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang (LCPUFAs) dalam ASI juga dikaitkan dengan peningkatan ketajaman penglihatan dan berkurangnya kerentanan terhadap kesalahan refraksi.

Susan Landers, seorang neonatologis di Austin, Texas, menjelaskan bahwa ASI melindungi terhadap hasil neurologis abnormal pada bayi mungil. Jaringan retina secara embriologis sama dengan jaringan saraf, tumbuh dari sel-sel yang belum matang yang sama.

Studi ini merupakan analisis gabungan dari lima penelitian yang dilakukan antara tahun 2001 dan 2013. Hasilnya menggarisbawahi pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi prematur. Bayi yang diberikan ASI eksklusif memiliki risiko ROP parah yang berkurang hingga 89% dibandingkan dengan mereka yang menerima susu formula.

Meskipun pengobatan untuk ROP telah dikembangkan sejak tahun 1980-an, sekitar 400 hingga 600 anak di Amerika Serikat dan 50.000 anak di seluruh dunia masih mengalami kebutaan setiap tahun akibat kondisi ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah tersebut dapat dikurangi lebih dari separuhnya jika semua bayi prematur menerima ASI.

Temuan ini memberikan bukti kuat untuk mempromosikan pemberian ASI eksklusif pada bayi prematur. Mengingat tingginya risiko ROP pada populasi yang rentan ini, mengintegrasikan ASI ke dalam protokol perawatan neonatal dapat secara signifikan mengurangi kejadian kondisi serius ini. Bagi penyedia layanan kesehatan, ini berarti mengadvokasi dan memfasilitasi pemberian ASI sebagai strategi pencegahan utama.

Selain mencegah ROP, pemberian ASI memiliki manfaat yang lebih luas untuk perkembangan penglihatan secara keseluruhan. Menyusui tidak hanya membantu mencegah kondisi langsung seperti ROP tetapi juga berkontribusi terhadap kesehatan penglihatan jangka panjang.

Kesimpulan: ASI menawarkan perlindungan signifikan terhadap ROP pada bayi prematur. Kandungan nutrisi dan antioksidannya mendukung perkembangan retina yang sehat dan mengurangi risiko komplikasi penglihatan. Promosi pemberian ASI eksklusif merupakan strategi penting untuk meningkatkan kesehatan bayi prematur.

© Copyright 2024 - Warta Senja
Added Successfully

Type above and press Enter to search.