• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Sendirian Bukan Berarti Sengsara: Anak Tunggal Justru Lebih Bahagia?

img

Sebuah studi terbaru menantang stereotip negatif yang sering melekat pada anak tunggal. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Human Behavior mengungkapkan bahwa anak tunggal cenderung menunjukkan kesehatan mental yang lebih baik, tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi, dan kreativitas yang lebih besar dibandingkan dengan mereka yang memiliki saudara kandung.

Studi yang dilakukan di Tiongkok ini melibatkan ribuan peserta dan menggunakan berbagai metode, termasuk pencitraan otak (MRI), untuk mengevaluasi perbedaan antara anak tunggal dan mereka yang tumbuh dengan saudara kandung. Hasilnya menunjukkan bahwa anak tunggal memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik, termasuk memori dan kemampuan bahasa yang lebih unggul.

Temuan ini bertentangan dengan anggapan umum bahwa anak tunggal cenderung egois, manja, dan sulit bersosialisasi. Para peneliti berpendapat bahwa sumber daya ekonomi yang lebih besar dan perhatian orang tua yang lebih terfokus dapat memberikan fondasi yang kuat bagi perkembangan intelektual dan emosional anak tunggal.

Psikolog Samantha Stronge dari University of Auckland, Selandia Baru, melakukan studi lain yang meneliti ciri-ciri kepribadian pada anak tunggal. Penelitian ini menemukan bahwa anak tunggal cenderung memiliki tingkat ketelitian dan kejujuran-kerendahan hati yang sedikit lebih rendah, serta tingkat emosionalitas dan keterbukaan terhadap pengalaman yang sedikit lebih tinggi. Namun, perbedaan ini tidak signifikan secara statistik.

Joshua Foster, seorang profesor psikologi di University of South Alabama, Amerika Serikat, melakukan penelitian tentang narsisme pada mahasiswa. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam tingkat narsisme antara anak tunggal dan mereka yang memiliki saudara kandung. Hal ini membantah anggapan bahwa anak tunggal cenderung lebih narsis karena menerima semua perhatian dari orang tua mereka.

Secara keseluruhan, penelitian-penelitian ini menunjukkan bahwa stereotip negatif tentang anak tunggal tidak berdasar. Anak tunggal dapat berkembang dengan baik dan memiliki kesehatan mental yang baik, tingkat kepuasan hidup yang tinggi, dan kemampuan kognitif yang unggul. Faktor-faktor seperti perawatan ibu dan dukungan keluarga memainkan peran penting dalam perkembangan anak, terlepas dari apakah mereka memiliki saudara kandung atau tidak.

Kesimpulan: Studi terbaru menunjukkan bahwa anak tunggal tidak selalu seperti yang digambarkan dalam stereotip. Mereka mungkin memiliki keunggulan tertentu dalam hal kesehatan mental, kepuasan hidup, dan kreativitas.

Tanggal: 16 November 2023

© Copyright 2024 - Warta Senja
Added Successfully

Type above and press Enter to search.