Gawat! Apa Jadinya Jika Bumil Ogah Cek Gula Darah?

Pentingnya tes gula darah selama kehamilan seringkali diabaikan, padahal deteksi dini diabetes gestasional sangat krusial bagi kesehatan ibu dan janin. Dokter kandungan umumnya merekomendasikan tes ini antara minggu ke-24 dan ke-28 kehamilan.
Apa itu diabetes gestasional? Kondisi ini terjadi ketika tubuh ibu hamil tidak mampu memproduksi insulin yang cukup untuk mengontrol kadar gula darah. Hormon kehamilan yang diproduksi plasenta dapat menghambat kemampuan tubuh dalam menggunakan gula darah secara efektif.
Proses tes gula darah biasanya dimulai dengan meminum larutan glukosa. Jika hasil awal menunjukkan kadar gula darah tinggi, tes lanjutan dengan dosis glukosa yang lebih tinggi mungkin diperlukan. Hasil tes biasanya tersedia dalam satu atau dua hari.
Mengapa tes ini penting? Jika diabetes gestasional tidak terdeteksi dan tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan komplikasi serius. Bayi berisiko mengalami perubahan ukuran yang signifikan, sementara ibu berpotensi mengalami persalinan caesar dan perdarahan pasca persalinan.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), pemeriksaan kadar gula darah sebaiknya dilakukan secara rutin mulai usia kehamilan 16 minggu, idealnya setiap dua minggu sekali.
Jangan abaikan tes gula darah selama kehamilan. Deteksi dini dan pengelolaan yang tepat dapat membantu memastikan kehamilan yang sehat dan kelahiran yang aman bagi ibu dan bayi.
Berikut adalah beberapa potensi risiko jika diabetes gestasional tidak terdeteksi:
Risiko pada Ibu | Risiko pada Bayi |
---|---|
Peningkatan risiko persalinan caesar | Perubahan ukuran bayi (terlalu besar) |
Perdarahan berat setelah persalinan | Potensi masalah kesehatan lainnya |
Konsultasikan dengan dokter kandungan Anda untuk informasi lebih lanjut mengenai tes gula darah dan pengelolaan diabetes gestasional.
✦ Tanya AI