Perempuan Jadi Tulang Punggung Keluarga: Fenomena 14% Pekerja Wanita Indonesia!

Fenomena female breadwinner, atau perempuan sebagai pencari nafkah utama, semakin umum di Indonesia. Data dari Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) Agustus 2024 menunjukkan bahwa 14,37% pekerja di Indonesia termasuk dalam kategori ini.
Menurut buku Cerita Data Statistik Untuk Indonesia, seorang perempuan dikategorikan sebagai female breadwinner jika ia bekerja dan memiliki pendapatan terbesar dalam keluarga, termasuk jika ia menjadi satu-satunya pencari nafkah. Hampir separuh dari kelompok ini menyumbang 90-100% dari total pendapatan keluarga.
Peran perempuan sebagai tulang punggung keluarga mencerminkan perubahan dinamika ekonomi rumah tangga. Faktor-faktor seperti peningkatan pendidikan, perubahan struktur keluarga, dan kebutuhan ekonomi yang meningkat turut memengaruhi tren ini.
Namun, fenomena ini juga menghadirkan tantangan. Penelitian menunjukkan bahwa ketika perempuan berpenghasilan lebih tinggi dari pasangannya, seringkali terjadi kembalinya peran gender tradisional. Perempuan cenderung mengambil alih lebih banyak pekerjaan rumah tangga.
Profesor Raina Brands dari UCL School of Management menjelaskan bahwa ketidaknyamanan akibat melanggar ekspektasi gender dapat memicu keputusan irasional. Misalnya, perempuan mungkin memilih untuk mengurangi penghasilan atau meninggalkan pekerjaan demi mengurus rumah.
Studi di Inggris menunjukkan bahwa 45% female breadwinner masih melakukan sebagian besar tugas rumah tangga, dibandingkan dengan hanya 12,5% pencari nafkah laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa ketidakseimbangan dalam pembagian tugas rumah tangga masih menjadi isu penting.
Meskipun jumlah female breadwinner di Indonesia masih relatif kecil, peran mereka sangat penting dalam perekonomian keluarga. Mereka tidak hanya memenuhi kebutuhan pribadi, tetapi juga menanggung biaya hidup anggota keluarga lainnya.
Rata-rata, seorang female breadwinner menghabiskan waktu setara dengan satu hari kerja penuh untuk mengurus rumah, di samping pekerjaan penuh waktu mereka. Hal ini menunjukkan beban ganda yang seringkali harus mereka tanggung.
Penelitian di Australia dan Amerika Serikat (AS) juga menunjukkan bahwa meskipun perempuan mengurangi pekerjaan rumah tangga seiring dengan peningkatan gaji, hal ini hanya berlaku sampai batas tertentu. Keseimbangan antara pekerjaan dan tanggung jawab rumah tangga tetap menjadi tantangan bagi banyak female breadwinner.
✦ Tanya AI