• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Rahasia ASI Lancar Jaya: Manfaatkan Telelaktasi Sekarang!

img

Pada tahun 2020, sebuah studi penting menyoroti potensi besar telelaktasi dalam mendukung ibu menyusui, terutama di tengah pandemi COVID-19. Telelaktasi, yang menghubungkan ibu dengan konsultan laktasi melalui video call, terbukti efektif dalam meningkatkan angka pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan.

Penelitian yang diterbitkan di Jama Network Open mengungkapkan bahwa ibu yang menerima dukungan virtual melaporkan tingkat pemberian ASI yang lebih tinggi setelah enam bulan dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan layanan tersebut. Bahkan, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar spesialis menyusui menawarkan layanan telekesehatan jika memungkinkan.

Salah satu temuan yang paling signifikan adalah manfaat telelaktasi bagi ibu kulit hitam. Studi menunjukkan bahwa ibu kulit hitam yang menggunakan aplikasi dukungan laktasi virtual memiliki tingkat keberhasilan menyusui yang lebih tinggi setelah enam bulan dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan dukungan virtual. Hal ini menunjukkan bahwa telelaktasi dapat membantu mengurangi kesenjangan rasial dalam tingkat pemberian ASI.

Lori Uscher-Pines, seorang peneliti kebijakan senior di RAND, menekankan bahwa telelaktasi dapat menjadi bagian dari strategi komprehensif untuk mengatasi kesenjangan ini. Ia menambahkan bahwa telelaktasi dapat mengatasi kesenjangan dalam akses ke dukungan profesional yang mungkin lebih luas di kalangan perempuan kulit hitam.

Survei terhadap 1.600 orang tua baru menunjukkan bahwa 34% di antaranya menggunakan layanan telelaktasi pada tahun 2020. Ini menunjukkan bahwa telelaktasi telah menjadi semakin populer dan diterima sebagai cara yang efektif untuk mendapatkan dukungan menyusui.

American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar bayi baru lahir disusui secara eksklusif hingga enam bulan, dan kemudian terus menerima ASI bersama makanan lain setidaknya selama dua tahun. Telelaktasi dapat membantu ibu mencapai tujuan ini dengan memberikan dukungan dan bimbingan yang mereka butuhkan.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi efektivitas biaya dari berbagai model telelaktasi dan untuk menguji intervensi mandiri maupun multi-komponen untuk mengatasi hambatan menyusui yang dihadapi oleh orang tua. Namun, bukti yang ada menunjukkan bahwa telelaktasi adalah alat yang berharga untuk mempromosikan pemberian ASI dan mendukung kesehatan ibu dan bayi.

Dengan semakin banyaknya ibu yang beralih ke telelaktasi untuk mendapatkan dukungan menyusui, penting untuk memastikan bahwa layanan ini mudah diakses dan terjangkau bagi semua orang, terlepas dari ras, etnis, atau status sosial ekonomi mereka.

© Copyright 2024 - Warta Senja
Added Successfully

Type above and press Enter to search.