• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Rahasia Dapur & Jendela Terbuka: 6 Ritual Melahirkan Unik di Turki yang Bikin Tercengang!

img

Kelahiran seorang bayi adalah momen istimewa yang dirayakan di seluruh dunia, dengan tradisi unik yang berbeda-beda di setiap budaya. Di Turki, perayaan kelahiran bayi kaya akan adat istiadat yang menarik dan bermakna.

Salah satu tradisi yang menonjol adalah larangan bagi ibu dan bayi untuk keluar rumah selama 40 hari pertama setelah kelahiran. Periode ini bertujuan untuk melindungi kesehatan ibu dan bayi yang masih rentan, serta memberikan waktu bagi keduanya untuk beradaptasi dan pulih. Selama masa ini, keluarga dan teman dekat akan berkunjung untuk memberikan dukungan dan bantuan.

Setelah 20 hari berlalu, ibu dan bayi akan mengunjungi rumah orang-orang yang memberikan hadiah. Mereka akan menerima sapu tangan berisi permen (untuk bayi yang baik hati) dan telur (untuk bayi yang sehat). Tuan rumah juga mengoleskan tepung pada alis dan garis rambut bayi agar ia berumur panjang.

Pada hari ketujuh setelah kelahiran, keluarga Turki sering mengadakan upacara keagamaan yang disebut 'mevlüt'. Dalam acara ini, keluarga dan teman-teman berkumpul untuk membaca doa dan pujian sebagai ungkapan syukur atas kelahiran bayi serta memohon berkat dan perlindungan bagi si kecil.

Untuk merayakan kelahiran bayi dan melancarkan ASI, para ibu minum minuman tradisional yang disebut lohusa serbeti atau 'serbet pasca persalinan'. Minuman ini dibuat dengan air, gula, cengkeh, kayu manis, dan pewarna makanan merah. Minuman ini dipercaya memiliki manfaat kesehatan, seperti menghangatkan tubuh, meningkatkan produksi ASI, serta membantu pemulihan ibu setelah melahirkan. Penyajian lohusa şerbeti juga menjadi simbol kebahagiaan keluarga dalam menyambut anggota baru.

Karena teknologi yang memungkinkan calon orang tua mengetahui jenis kelamin bayi sebelum lahir masih tergolong baru, orang Turki memiliki cara lain untuk memprediksi jenis kelamin bayi. Orang Turki percaya bahwa jika ibu makan makanan manis, ia akan melahirkan anak laki-laki, sementara jika ibu lebih suka makanan pedas atau asam, ia akan melahirkan anak perempuan. Selain itu, penampilan fisik ibu, sikapnya, lamanya waktu anak bergerak di dalam rahim, dan bentuk nyeri persalinan yang dialaminya merupakan cara untuk mengetahui jenis kelamin bayi.

Tradisi lain yang menarik adalah memotong rambut bayi pada hari ketujuh setelah kelahiran. Rambut yang dipotong biasanya disimpan dalam kantong khusus atau ditempatkan di tempat suci sebagai simbol kemurnian jiwa bayi dan harapan akan kehidupan yang baik.

Meskipun cara merayakannya berbeda-beda di setiap negara dan budaya, polanya selalu sama, mendoakan keberuntungan dan kehidupan yang sehat bagi bayi. Setiap anak yang lahir merupakan kebahagiaan tidak hanya bagi orang tuanya, tetapi juga bagi anggota keluarga besar, teman, dan tetangga.

© Copyright 2024 - Warta Senja
Added Successfully

Type above and press Enter to search.